TEKNIK PENGUMPULAN DATA
OLEH:
RATIH ADE LESTARI
A1A010072
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Susetyo, M.Pd.
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan tugas
mata kuliah penelitian pengajaran sastra dengan membahas teknik pengumpulan data
dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan
tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan bapak susetyo , sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Semoga
materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amiin.
Bengkulu,
02 November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Suatu
kegiatan penelitian tentulah bertujuan untuk mendapatkan hasil yang kongkrit
dan pasti. Hasil-hasil yang di dapat oleh seorang peneliti dalam meneliti suatu
masalah di dapat dari suatu proses pengumpulan data. Banyak cara yang dilakukan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data
yang akurat, dan dapat sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan
atau dibuat oleh peneliti.
Setiap
penelitian pasti berbeda-beda, dan didasari dari perbedaan-perbedaan penelitian
inilah muncul berbagai cara dalam pengumpulan data. Menurut Susetyo dalam
bukunya Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Tindakan Kelas, Instrumen sebagai
alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang dan dibuat sebaik-baiknya
sehingga menghasilkan data yang empiris.
Maka,
dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai teknik pengumpulan data serta
instrumen-instumennya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Tentang teknik pengumpulan data!
2. Apa saja Metode dan Instrumen pengumpulan
data?
3. Contoh Instrumen penelitian!
4. Beberapa Skala pengukuran?
C.
Tujuan
Penulis
menulis makalah berjudul Teknik Pengumpulan Data bertujuan untuk menyelesaikan
tugas dari mata kuliah Penelitian Pengajaran Bahasa dan Sastra, dan agar materi
ini dapat membantu pembaca dalam menentukan dan menyusun teknik dan instrumen
dalam pengumpulan data.
BAB II
PEMBAHASAN
·
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Seorang peneliti memerlukan suatu teknik
pengumpulan data yang mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data
yang valid dan reliabel. Kita tidak dapat mencantumkan semua teknik pengumpulan
data ( angket, observasi, wawancra) kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.
Setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus ada datanya. Dalam
pengumpulan data peneliti memiliki sumber-sumber didapatkan nya data-data
tersebut, jenis sumber data: pengambilan data yang dihimpun langsung oleh
peneliti disebut sumber primer, sedangkan apabila melalui tangan kedua disebut
sumber sekunder.
·
Metode Pengumpulan Data
ialah
teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.
·
Instrumen Pengumpulan Data
adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen yang diartikan sebagai alat bantu merupakan saran yang dapat
diwujudkan dalam benda, contohnya: angket (questionnaire), daftar cocok
(checklist), skala (scala), pedoman wawancara (interview guide atau inteview
schedule), lember pengamatan atau panduan pengamatan (obseration sheet atau
obsevation schedule), soal ujian ( soal tes atau tes[test] inventori
[inventory]), dan sebagainya.
Kaitan
antara metode dan instrumen pengumpulan data dapat dilihat seperti berikut:
no
|
Jenis metode
|
Jenis instrumen
|
1
|
Angket (questionnaire)
|
a.
Angket
(questionnaire)
b.
Daftar cocok
(checklist)
c.
Skala (scala)
d.
Inventori
(inventory)
|
2
|
Wawancara (interview)
|
a.
Pedoman
wawancara (inteview guide)
b.
Daftar cocok
(checklist)
|
3
|
Pengamatan (observation)
|
a.
Lembar
pengamatan
b.
Panduan
pengamatan
c.
Panduan
observasi (observation sheet atau observation schedule)
d.
Daftar cocok
(checklist)
|
4
|
Ujian atau tes (test)
|
a.
Soal ujian
(soal tes atau tes[test])
b.
Inventori
(inventory)
|
5
|
Dokumentasi
|
a.
Daftar cocok
(checklist)
b.
Tabel
|
Beberapa
instrumen pengumpulan data akan dibahas sebagai berikut:
1.
Angket
(Questionnaire)
Angket
adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan
respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket
ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa
merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan
kenyataan dalam pengisisan daftar pertanyaan. Angket dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu: angket terbuka dan angket tertutup.
a. Angket terbuka (angket tidak berstruktur)
ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat
memberikan isian dengan kehendak dan keadaannya.
Keuntungan
angket terbuka :
1) Bagi responden: mereka dapat mengisi sesuai
dengan keinginan yang sesuai dengan keadaaan yang dialaminya.
2) Bagi peneliti: akan mendapat data yang
bervariasi, bukan hanya yang sudah disajikan karena sudah diasumsikan oleh
peneliti.
b. Anket tertutup ( angket berstruktur) adalah
angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta
untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda silang (x) atan tanda checklist ( ).
c. Checlist atau daftar cek adalah suatu daftar
yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Checklist dapat menjamin
bahwa peneliti mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang dianggap
penting.
2.
Wawancara
Wawancara
adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada
beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu:
pewawancara, responden, pedoman wawancara dan situasi wawancara.
Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat
dibedakan menjadi:
a. Wawancara terpimpin, dalam wawancara ini,
pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan yang telah disusun.
b. Wawancara bebas, pada wawancara ini, terjadi
tanya jawab bebas antara pewawancara dan reponden, tetapi pewawancara menggunakan
tujuan penelitian sebagai pedoman. Kebaikan wawancara ini adalah responden
tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai.
c. Wawancara bebas terpimpin, wawancara ini
merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam
pelaksanananya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar
tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
3.
Pengamatan
(observation)
Observasi
yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku
dan tindakan manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang adadialam sekitar),
proses kerja dan penggunaan responden kecil.
Tambahan:
catatan anekdot (daftar catatan anekdot) adalah catatan peneliti mengenai
segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung. Peristiwa atau
sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan singkat tanpa harus menuruti
aturan tertentu.
4.
Tes (test)
Tes
sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Ada beberapa macam tes instrumen pengumpulan
data, antara lain:
a. Tes kepribadian
Tes
kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian
seseorang.
b. Tes bakat
Tes bakat
(talent test) adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat
seseorang.
c. Tes prestasi
Tes prestasi
(achievement test) adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian
seseorang setelah mempelajari sesuatu.
d. Tes inteligensi
Tes
inteligensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran atau perkiraan
terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas
kepada orang yang diukur inteligensinya.
e. Tes sikap
Tes sikap
(attitude test) adalah tes yang digunkan untuk mengadakan pengukuran terhadap
berbagai sikap seseorang.
5.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang
relevan penelitian.
·
Instrumen Penelitian
Pada penelitian kuantitatif, umumnya peneliti
menggunakan instrumen (alat ukur) untuk mengumpulkan data, sedangkan penelitian
kualitatif (naturalistik) peneliti lebih banyak menjadi instrumen sebab dalam
penelitian kualitatif peneliti merupakan kunci dari instrumen itu sendiri (key
instruments).
·
Skala pengukuran
Maksud dari skala pengukuran ini untuk
mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan
dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Jenis-jenis
skala pengukuran ada empat, yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala
interval, dan skala ratip.
1.
Skala
nominal
Skala nominal yaitu skala yang paling
sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya
sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik
lainnya. Ada pun ciri-ciri skala nominal antara lain: hasil penghitungan dan
tidak dijumpai bilangan pecahan, angka yang tertera hanya label saja, tidak
mempunyai urutan (ranking), tidak mempunyai ukuran baru, dan tidak menpunyai
nol mutlak. Tes statistik yang digunakan ialah statistik nol parametrik.
Contoh
data nominal:
(1) Jenis kulit: hitam 1, kuning 2, putih 3. Angka
1, 2, 3, hanya sebagai label.
(2) Agama yang dianut: 1 islam, 2 kristen, 3
hindu, 4 budha, dan lain-lainnya.
2.
Skala
ordinal
Skala ordinal ialah skala yang didasarkan pada
rangking diurutkan dari jenjang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau
sebaliknya. Analisis statistik yang digunakan ialah statistik non parametrik.
3.
Skala
interval
Skala interval ialah skala yang menunjukkan
jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.
Analisis statistik yang digunakan adalah uji statistik parametrik.
4.
Skala
rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang
mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Misalnya umur manusia
dan ukuran timbangan keduanya tidak memiliki angka nol negatif. Artinya
seseorang tidak dapat berumur dibawah nol tahun dan seseorang harus memiliki
timbangan diatas nol pula. Contoh yang lain adalah berat badan, tinggi pohon,
tinggi badan manusia, jarak, panjang, barang, nilai ujian dan sebagainya.
Analisis statistik yang cocok adalah: hampir sama dengan skala interval. Tes
statistik yang digunakan ialah tes statistik parametrik.
·
Model Skala Pengukuran
Selain empat jenis skala pengukuran tersebut,
ternyata skala interval yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian
sosial. Para ahli sosiologi mebedakan dua tipe skala pengukuran menurut gejala
sosial yang diukur, yaitu:
1. Skala pengukuran untuk mengukur prilaku susila
dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah: skala sikap, skla moral, tes
karakter, skala partisipasi sosial.
2. Skla pengukuran untuk mengukur berbagai aspek
budaya lain dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah: skala mengukur
status sosial ekonomi, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (sosial),
kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dan lain sebagainya.
§ Skala Sikap
Dari model atau
tipe skala pengukuran tersebut, maka dalam pembahasan ini hanya dikemukakan
skala untuk mengukur sikap. Perkembanagn ilmu sosiologi dan psikologi, maka
instrumen penelitian akan lebih menekankan pada pengukuran sikap, yang
menggunakan skla sikap. Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dalam
melakukan penelitian. Berbagai skala sikap yang sering digunakan ada lima
macam, yaitu: 1. Skala likert, 2. Skala guttman, 3. Skala simantict
deferensial, 4. Skala rating scale, 5. Skala thurstone.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kita
tidak dapat mencantumkan semua teknik pengumpulan data ( angket, observasi,
wawancra) kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Setiap teknik pengumpulan
data yang dicantumkan harus ada datanya. Dalam pengumpulan data peneliti
memiliki sumber-sumber didapatkan nya data-data tersebut, jenis sumber data:
pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber primer,
sedangkan apabila melalui tangan kedua disebut sumber sekunder.
Metode
(cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam
benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara,
pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.
Instrumen
yang diartikan sebagai alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam
benda, contohnya: angket (questionnaire), daftar cocok (checklist), skala
(scala), pedoman wawancara (interview guide atau inteview schedule), lember
pengamatan atau panduan pengamatan (obseration sheet atau obsevation schedule),
soal ujian ( soal tes atau tes[test] inventori [inventory]), dan sebagainya.
skala
pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak
terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian
selanjutnya. Jenis-jenis skala pengukuran ada empat, yaitu: skala nominal,
skala ordinal, skala interval, dan skala ratip. Selain empat jenis skala
pengukuran tersebut, ternyata skala interval yang sering digunakan untuk
mengukur gejala dalam penelitian sosial. Para ahli sosiologi mebedakan dua tipe
skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu: Skala pengukuran
untuk mengukur prilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah: skala
sikap, skla moral, tes karakter, skala partisipasi sosial. Skala pengukuran
untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Termasuk tipe
ini adalah: skala mengukur status sosial ekonomi, lembaga-lembaga swadaya
masyarakat (sosial), kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dan lain sebagainya.
B.
Saran
Makalah ini bertujuan untuk memberikan materi dan pengetahuan
mengenai teknik pengumpulan data. Maka penulis menyarankan pembaca dapat
memilih dan menentukan teknik apa yang baik bagi pembaca saat melakukan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Susetyo. 2010. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Tindakan Kelas. Bengkulu:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.